Luftwaffe

Menerjang Langit, Tak Peduli Hidup Atau Mati

Jika kamu percaya bahwa bumi itu bulat, maka kamu telah termakan oleh teori konspirasi. Pernahkah kamu melihat langsung bahwa bumi itu bulat? Mungkin kamu pernah melihat bumi lewat majalah, buku, atau televisi. Semua itu palsu! Semua itu konspirasi! Coba kamu buktikan kalau bumi itu bulat!

NASA tidak pernah mendarat di bulan. NASA tidak pernah mengirimkan misi ke luar angkasa. NASA hanya mengembangkan teknologi pencitraan dan komputer canggih, sehingga bisa membuat gambar-gambar palsu bahwa bumi itu bulat.

Bagaimana dengan Rusia dan Cina yang sudah mengirimkan astronotnya ke luar angkasa? Itu juga palsu. Rusia dan Cina adalah saingan Amerika, sehingga mereka harus membuat berita palsu agar negara-negara lain menjadi takut.

Terus apa untungnya konspirasi ini? Ya jelas uang. NASA sudah tahu bahwa tidak mungkin pergi ke luar angkasa karena bumi itu sebenarnya datar, planet, matahari, dan bulan tepat di atas bumi. Agar dapat memperoleh uang untuk penelitian, NASA membuat berita palsu bahwa bumi itu bulat, dan manusia bisa bepergian ke bulan dan planet-planet lain.

Kamu tahu gambar apa di atas? Yang sebelah warna coklat adalah peta datar bumi yang dibuat orang jaman dahulu, dan yang biru adalah bendera PBB. Itulah bentuk datar bumi bila digambarkan. PBB sudah tahu dari dulu bahwa bumi itu datar.

Kalau begitu sisi-sisi bumi seperti apa? Sisi-sisi bumi adalah dinding es yang sangat tinggi yang tidak dapat dilewati. Itulah mengapa bila kamu berjalan ke arah selatan terus maka kamu akan menemukan dinding es, yang kamu sebut sebagai kutub selatan. Adakah orang yang pernah berjalan ke selatan terus melewati kutub tersebut dan kembali ke kutub utara?

Bulan, planet-planet, matahari, bintang-bintang tepat berada di atas bumi. Bumi itu berbentuk silinder yang ujungnya datar, tempat aku dan kamu tinggal sekarang ini. Bumi bergerak ke atas dengan kecepatan 1 G, itulah mengapa ada gaya gravitasi di atas bumi. Bumi bergerak ke atas bersama-sama dengan benda angkasa lainnya.

Bumi itu spesial, makanya aku dan kamu tinggal di bumi. Bumi bukan planet. Bumi itu datar, sedang planet, matahari, dan bulan berbentuk bulat. Tidak ada kehidupan lain selain di bumi yang datar ini. Isu-isu tentang kehidupan di planet lain, itu adalah konspirasi.

Ketika matahari terbit di ufuk timur, dan matahari terbenam di barat, itu tidak membuktikan bahwa bumi itu bulat. Itu adalah masalah prespektif pengelihatan saja. Jika kita melihat sesuatu di kejauhan maka sesuatu tersebut akan menjadi kecil dan akhirnya hilang. Jika sesuatu itu mendekati kita, maka sesuatu tersebut kelihatan besar. Seperti gambar di bawahlah, bagaimana matahari mengitari bumi.

Tengah-tengah bumi itulah yang disebut kutub utara, dan bagian selatan adalah dinding-dinding es. Bila kamu berjalan dengan kompas ke arah timur, kamu akan kembali ke tempat semula karena sebenarnya kamu hanya mengelilingi bumi dengan pusat di kutub utara.

Bumi itu sebenarnya datar, itulah mengapa orang-orang sejak jaman dulu percaya bahwa bumi itu datar, dan bumi adalah pusat dari segalanya. Orang-orang Cina sejak dahulu kala sejak dulu percaya bahwa bumi itu datar. Orang-orang Israel sejak sejak jaman Nuh sudah percaya bahwa bumi itu datar.

Bumi itu bulat adalah bohong. Itu adalah konspirasi tingkat tinggi.

Artikel disunting dari sini

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antaramedan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.

berikut ini kami sajikan foto-foto keindahan Aurora Borealis yang tampak di langit. Semua terlihat sangat menakjubkan walau tanpa sentuhan photoshop.









Sumber : Wikipedia
Foto diambil dari berbagai sumber.

Banyak orang mengganggap dengan memakai peralatan dan kamera yang canggih, maka hasil foto pasti baik. Tapi sayangnya, memakai peralatan canggih dan mahal belum tentu hasil baik. Kamera yang canggih dan mahal, tidak bisa membantu kita untuk mengkomposisi foto, dan juga tidak bisa membantu kita menemukan eksposur yang pas sesuai dengan kondisi di lapangan.

Ada seorang kartunis dan desainer yang bekerja di sebuah agensi iklan bernama Hugh MacLeod berpendapat bahwa alat-alat yang mewah dan berlebihan hanya berguna untuk menutupi kekurangan seorang seniman. Dia mencontohkan bahwa seorang pengarang terkenal hanya membutuhkan secarik kertas dan pensil untuk menghasilkan karya yang baik. Sedangkan penulis yang tidak begitu baik menutup-nutupi kekurangannya dengan menulis dengan laptop canggih. Menurutnya, peralatan-peralatan berlebihan yang tidak perlu tersebut malah merupakan suatu penghambat.

MacLeod ada benarnya, dengan peralatan terbatas, fotografer akan berusaha lebih keras dan belajar lebih banyak. Tapi apakah memang fotografer yang bertalenta itu hanya perlu kamera butut untuk menghasilkan karya yang baik?

Menurut pengalaman saya, kamera dan lensa yang baik, sangat dibutuhkan dalam kondisi-kondisi tertentu. Contohnya dalam mengambil foto di tempat yang sangat gelap, kita memerlukan kamera yang memiliki ISO tinggi dan juga lensa yang bisa auto fokus dengan akurat. Tapi peralatan yang baik juga seringkali dapat membuat kita malas. Contohnya dengan adanya lensa sapu jagat seperti Sigma 18-250mm OS, orang-orang menjadi malas mencari sudut pandang / perspektif yang lebih menarik. Sebagian besar orang hanya akan berdiri ditempat dan mengunakan zoom untuk mengkomposisikan gambar.

Harus diakui bahwa alat yang mahal memang sangat membantu, tapi yang penting yaitu menyadari membuat karya seni indah tidak selalu perlu alat yang termahal. Bila memang peralatan kita belum mendukung,kita harus mengkompensasikannya dengan usaha yang ekstra keras dan waktu yang lebih panjang. Sebagai penutup, David DuChemin, seorang fotografer travel profesional, mengatakan “Gear is good, vision is better.”

Dikutip dari infofotografi.com


Banyak pemula sering bertanya, bagaimana membuat latar belakang menjadi blur saat foto potret? Sebenarnya caranya mudah, dan tidak kurang dari tiga langkah. Sebelumnya, Anda memerlukan kamera digital SLR, karena kamera DSLR memiliki sensor besar dan Anda dapat menukarnya dengan lensa potret. Walaupun demikian, Anda bisa mencoba mengunakan kamera compact meski hasilnya kurang maksimal.

Langkah Pertama: Set zoom anda ke titik maksimal

Contoh, bila anda memiliki lensa 18-55m, maka set zoom lensa Anda ke 55mm. Bila Anda memiliki lensa telephoto zoom, seperti 55-250mm, ini lebih baik lagi. Pakai lensa ini dan set zoom lensa Anda ke 85mm sampai 135mm. Rentang fokal ini ideal untuk foto potret

Langkah Kedua: Posisikan model Anda sejauh mungkin dari latar belakang

Semakin jauh jarak antara latar belakang dengan model dibanding jarak model ke kamera, semakin blur latar belakang kamera.

Langkah Ketiga: Set bukaan / aperture lensa Anda sebesar mungkin

Semakin besar bukaan semakin blur latar belakangnya, bila Anda memiliki lensa 18-55mm f/3.5-5.6. Maka, set bukaan Anda ke f/5.6 (ini bukaan maksimal di rentang fokal 55mm.

Bila Anda kurang puas dengan hasil lensa 18-55mm, saya sarankan untuk membeli lensa 50mm f/1.8 atau 85mm f/1.8. Meski lensa tersebut tidak bisa zoom, tapi maksimal bukaan sangat besar, sehingga lebih cocok untuk foto potret.


Dikutip dari infofotografi.com

Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga foto menjadi blur.

Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur

blur-foto-gambarPertama adalah setting kecepatan rana Anda terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa Anda. Pada umumnya, supaya foto Anda tidak blur akibat getaran tangan kita, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila Anda mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka Anda memerlukan kecepatan rana 1/100.

Rumus ini berlaku bila Anda mengunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera Digital SLR yang ada dipasar, sebagian besar mengunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax mengunakan 1.5X dan Olympus mengunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi sedikit lebih rumit.

Kembali ke contoh awal dimana Anda memutuskan mengunakan rentang fokal 100mm di kamera Canon Rebel yang mengunakan 1.6X jadinya minimal Anda harus mengunakan 1/160 untuk mencegah blur. (Didapatkan dari 100mm X 1.6).

Mengapa semakin besar rentang fokalnya, Anda harus mengunakan kecepatan rana yang lebih cepat? hal ini dikarenakan semakin besar rentang fokal, maka semakin sensitif sensor dalam menangkap getaran.

Faktor kedua adalah benda yang Anda foto bergerak cepat, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak subjek foto tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain basket orang orang berlari, minimal Anda memerlukan 1/500. Untuk penari dan penyanyi, biasanya 1/200 cukup, dan untuk foto manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik.

Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru yaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat karena ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran. Kalau teori ini benar, maka kamera yang berukuran 15 megapiksel akan lebih rawan blur daripad kamera yang berukuran 6 megapiksel.

Cara mencegah

Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbagi atas dua kategori. Yang pertama dibuat dalam kamera, satunya lagi didalam lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain yaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeda. Teknologi ini bisa membantu Anda tapi tidak bisa membantu secara total. Misalnya yang tadinya Anda harus mengunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, Anda bisa mengunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak bisa mencegah blur saat And amengambil foto orang atau benda yang bergerak cepat.

Hal lain yang bisa digunakan untuk mencegah blur antara lain yaitu teknik memegang kamera atau teknik pernafasan. Dengan menahan nafas saat mengambil gambar, dan memposisikan tubuh dengan rapat atau menyender di dinding, bisa membantu mengurangi getaran yang menghasilkan blur.

dikutip dari infofotografi.com